Mengenang kembali perjuangan Raden Ajeng Kartini

 

Dokumentasi from CNN Indonesia


Raden Ajeng Kartini, pahlawan emansipasi wanita Indonesia, lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879 dan 21 April 2025 . bahwasanya R. A. KARTINI, memperjuangkan kesetaraan hak-hak perempuan, terutama dalam bidang pendidikan, dan gerakan emansipasi bahkan R.A KARTINI melawan perbudakan kolonialisme Belanda terhadap perempuan.

Kelahiran Raden Ajeng Kartini. Perjuangan-perjuangan R.A.KARTINI harus dilakukan oleh perempuan Indonesia hari ini, Karena perjuangan R.A.KARTINI, pada waktu itu melawan segala bentuk kebijakan yang dibuatkan oleh kolonialisme Belanda dan pada waktu kolonialisme Belanda melakukan penindasan atau eksploitasi terhadap gerakan emansipasi yang dilakukan oleh R. A. KARTINI, memperjuangkan kesetaraan gender untuk mengangkat derajat perempuan Indonesia dan memberikan hak-hak yang sama dengan laki-laki, terutama di bidang pendidikan.

Perjuagan R.A.KARTINI di bidang Ekonomi. Bahwasanya upaya yang dilakukan oleh Kartini untuk meningkatkan sebuah kesejahteraan dalam dunia ekonomi untuk kepentingan kaum perempuan di Indonesia. Namun kondisi hari ini masih banyak perempuan terjadi penindasan dan eksploitasi pada tubuh perempuan bahkan diskriminasi masih terjadi yang dihadapi oleh perempuan.

Di bidang politik masih terjadi ketimpangan atau ketidakadilan yang hadapi oleh kaum perempuan di bidang politik. Artinya di bidang politik perempuan hanya mendapatkan 30% yang kursi pemerintahan. Nah ini yang kemudian ketidaksetaraan masih terjadi di pemerintahan atau bidang politik.

Oleh sebab itu negara maupun pemerintah harus membuka ruang yang sebesar-besarnya untuk perempuan sehingga perempuan juga memperjuangkan hak-hak Mereka seperti. Sektor ekonomi, sektor politik, sektor sosial dan budaya. Namun kondisi saat ini yang hadapi oleh perempuan. Negara atau pemerintah masih abai dengan aspirasi-aspirasi dari kaum perempuan.

Dan kondisi di NTT masih banyak perempuan yang mengalami eksploitasi atau diskriminasi yang lakukan oleh konglomerat atau perusahaan terhadap perempuan yang bekerja di perusahaan. Bahkan perempuan di NTT masih mengalami Kekerasan yang dilakukan oleh patriarki tersebut.

Dengan demikian negara harus hadir untuk membicarakan kedudukan perempuan dibidang politik dan negara pun harus mengambil suatu kebijakan yang progresif untuk kepentingan kaum perempuan pada umumnya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url