Komunitas Penggiling Padi Banten Somasi PT Wilmar, Desak Supaya Pabrik Ditutup
![]() |
Komunitas Penggilingan padi Banten somasi PT Wilmar karena dinilai memonopoli pembelian gabah padi dari petani. Spanduk dipasang berjejer sebagai bentuk penolakan. Dok foto Pribadi. |
MindsetBanten.com Serang Puluhan warga dari komunitas penggilingan padi di Banten menyomasi PT Wilmar karena dinilai memonopoli pembelian gabah dari para petani.
Pasalnya, monopoli yang dilakukan PT Wilmar atas pembelian gabah padi mematikan pengusaha lokal dan berrampak besar pada pengusaha penggilingan.
Sejak monopoli tersebut berlangsung oleh PT Wilmar, ratusan penggilingan padi terhenti dan tidak beroperasi.
Baca Juga :
Sudah Tahu Baja apa saja yang Dibuat PT Krakatau Steel, Jika Belum Yuk Simak Ulasan ini!
Puluhan spanduk penolakanpun dipasang para komunitas penggilingan padi di sepanjang ruas jalan Pesawahan Tonjong, Serang sebagai bentuk perlawanan terhadap PT Wilmar.
"Kita sebagai pihak penggilingan kecil sama sekali gak kebagian gabah. Kariyawan pada nganggur yah. Gitu aja sih," kata Somali, salah satu komunitas pengusaha penggilingan padi saat dimintai keterangan, Rabu, 23 Agustus 2023.
Menurut Somali, sebelum ada monopoli pembelian gabah oleh PT Wilmar, dalam memproduksi padi menjadi beras pihaknya belum pernah libur, kecuali saat hari raya Idul Fitri/Idul Adha dan momentum perayaan HUT RI.
Namun sejak PT Wilmar memonopoli pembelian padi terang somali, pihaknya sudah tidak lagi memproduksi padi.
Baca Juga :
Menyongsong Indonesia Maju Bersama PT Krakatau Steel
"Yang biasnya produksi saya tuh belum pernah apa tutup itu belum pernah. Tutup itu saya cuman lebaran sama agustusan. Ini mah sudah seminggu ga kebagian gabah. Bukan kita ga punya duit, tapi karena ga kebagian," terang Somali.
Monopoli pembelian padi yang dilakukan PT Wilmar menurut Somali telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Namun dampaknya baru terasa dalam satu tahun ini.
Saat ditanya namanya diklaim sebagai penerima bantuan PT Wilmar, Somali tegas menolak dan mengaku bahwa dirinya tidak pernah menerima bantuan apapun.
"Bukan, bukan. Itu baru wacana. Wacana itupun awalnya itu saya kira satu paket mesin heler yah. Ternyata setelah ditanya cuman tungkul diret. Terus saya tolak karena saya bisa bikin sendiri," tambah Somali.
Jika ada klaim pihak PT Wilmar perihal mendapat bantuan, Somali menyebut bahwa berita tersebut adalah bohong dan hoax.
Baca Juga :
Ratusan Hektar Lahan Pertanian kekeringan, Awas Musim paceklik
Selain membentangkan spanduk, komunitas penggilingan padi Banten pun mendesak supaya PT Wilmar Indonesia ditutup.***
Pewarta : Syamsul Ma'arif