Sudah Tahu Baja apa saja yang Dibuat PT Krakatau Steel, Jika Belum Yuk Simak Ulasan ini!

Jenis-jenis baja yang diproduksi PT Krakatau Steel
Jenis-jenis baja yang diproduksi oleh PT Krakatau Steel (persero) Tbk. Sumber foto: Antara


MindsetBanten.comCilegon PT Krakatau Steel (Persero) Tbk merupakan industri 'plat merah' yang berdiri sejak tahun 1970-an atas prakarsa Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.

Melansir laman resmi Krakatau Steel, gagasan mendirikan industri nasional mulai mengemuka sejak tahun 60-an, dimana saat itu Soekarno berharap dengan memiliki industri sendiri Indonesia dapat menjadi negara berdaulat, mandiri serta dapat membangun perekonomian nasional tanpa harus bergantung pada negara lain.

Sayangnya, keinginan Soekarno terhenti hingga beberapa saat akibat gejolak politik dalam negeri. Memasuki awal 1970-an, pembangunan perseroan akhirnya dilanjutkan sebagai kelanjutan dari Proyek Besi Baja Trikoranya tersebut.

Berselang puluhan tahun sejak pendiriannya itu, PT Krakatau Steel sempat jatuh bangun agar bisa bersaing di pasar global.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya PT Krakatau Steel dengan berbagai upaya inovasi dan transformasi akhirnya di perhitungkan di kancah nasional maupun Internasional. Kini, bukan saja Krakatau Steel dapat memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga bisa memenuhi kebutuhan pasar-pasar Eropa.

Baru-baru ini saja, ditengah nilai ekspor Indonesia melambat akibat Pandemi Covid-19, PT Krakatau Steel masih mampu melakukan ekspor baja jenis Hot Rolled Coil (HRC) secara besar-besaran ke Italia sebesar 30 ribu ton.

Tapi, tahukah kamu bahwa Krakatau Steel tidak hanya memproduksi satu jenis baja saja? Apkah kamu juga tahu jenis baja apa saja yang diproduksi Krakatau Steel?

Dibawah ini Mindset Banten akan ulas nih jenis-jenis baja yang lain yang diproduksi oleh PT Krakatau Steel seperti menukil situs resmi Krakatau Steel, Selasa, 22 Agustus 2023.

1. Hot Rolled Coil (HRC)

Hot rolled coil (HRC) atau biasa disebut baja hitam merupakan baja yang telah digulung pada suhu yang sangat tinggi hingga 1.700˚F. tujuannya supaya baja lebih mudah dibentuk, dan menghasilkan produk yang lebih mudah dikerjakan.

Proses pengerjaan baja ini dilakukan secara bertahap. Pabrik biasanya akan memulainya dengan logam besar berbentuk persegi panjang, yang disebut billet.

Billet dipanaskan dan kemudian dikirim untuk pra-pemrosesan, di mana ia diratakan menjadi gulungan besar.

Dari sana, material tersebut disimpan pada suhu tinggi dan dijalankan melalui serangkaian rol untuk mencapai dimensi akhir.

2. Hot Rolled Slitted Coil (HRS)

Hot Rolled Slitted Coil (HRS) merupakan produk baja strip yang digulung, lalu dibelah yang dihasilkan dari panas proses rolling di fasilitas Hot Strip Mill.

HRS yang diproduksi oleh PTKS diproses dengan canggih karena menggunakan teknologi tinggi yang sesuai dengan standar internasional.

Baja jenis ini dipanaskan dalam suhu hingga 1.200 °C. Kemudian digulung hingga mencapai ketebalan akhir yang diinginkan.

Setelah itu baja akan didinginkan di tempat penyimpann produk sebelum proses penggulungan.

Baja jenis ini juga sudah mengantongi standar internasional dan nasional dan bersertifikat ISO 9001.

3. Hot Rolled Plate (HRP)

Hot Rolled Plate (HRP) adalah produk baja yang berbentuk
strip yang digulung dari gulungan panas atau Hot Strip Mill. Proses pemanasannya dilakukan secara berulang-ulang dalam suhu hingga 1.200 °C.

Selanjutnya baja akan digulung hingga mencapai ketebalan akhir yang diinginkan. Mekanisme pendinginan menggabungkan kedua laminar pendingin air sebelum proses penggulungan dan pendingin udara
di area penyimpanan produk.

Baja yang digulung kemudian dipotong menjadi pelat dengan berbagai ukuran. Baja ini biasa digunakan untuk las, Kontainer, Pembuatan Kapal, dan lain-lain.

4. Hot Rolled Pickled Oil (HRPO)

Hot Rolled Pickled Oil (HRPO) adalah produk baja berbentuk lingkaran yang dihasilkan dari proses pengerolan panas
di fasilitas Hot Strip Mill.

Sama dengan produk lain, Hot Rolled Pickled Oil (HRPO) juga dibuat dengan teknologi canggih yang sesuai dengan standar internasional.

Proses pembuatannya juga dilakukan dengan cara dipanaskan hingga berulang-ulang dengan suhu 1.200 °C.

Setelahnya, baja digulung hingga mencapai ketebalan akhir yang diinginkan.

Namun sebelum itu, baja akan didinginkan dengan dua tahap. Pertama didinginkan dengan air laminar sebelum proses penggulungan dan udara
pendinginan di area penyimpanan produk.

5. Cold Rolled Coil (CRC)

Cold Rolled Coil (CRC) adalah produk baja yang berbentuk
lembaran baja melingkar yang dihasilkan dari proses pengerolan dingin di fasilitas Cold Rolling Mill.

Produk ini sering disebut sebagai "baja putih" oleh pengguna untuk membedakan produk ini
dengan produk hot-rolled yang sering disebut dengan “baja hitam.

Proses pembuatannya dimulai dari dipanaskan terlebih dahulu , lalu direndam dengan asam klorat, diminyaki, dan digulung tandem.

6. Cold Rolled Sheet (CRS)

Cold Rolled Sheet (CRS) adalah produk baja yang berbentuk
lembaran baja melingkar yang dihasilkan dari proses pengerolan dingin di fasilitas Cold Rolling Mill.

Produk ini sering disebut sebagai "baja putih" oleh pengguna untuk membedakan produk ini
dengan produk hot-rolled yang sering disebut dengan “black baja".

CRC yang diproduksi PTKS diolah dengan teknologi canggih sesuai dengan standar internasional dan nasional.

Kumparan canai panas dibuka gulungannya, direndam dengan asam klorat, diminyaki, dan digulung tandem.

7. Wire Rod

Kapasitas produksi Wire Rod disebut-sebut paling tinggi dibanding dengan produk lain, sebesar 450.000 ton per tahun.

Kegunaan baja ini biasanya dipakai untuk kawat galvanis, baut, sekrup mur, kabel beton pratekan (PC), tali kawat, inti baja untuk kabel (wire strand), elektroda las, konstruksi baja umum dan lain-lain.

Selain produk-produk diatas, masih banyak lagi jenis baja yang diproduksi Krakatau Steel, salah satunya produk hilir baja ringan terbaru yaitu baja CNP atau baja kanal C.

Kegunaan baja CNP ini diantaranya digunakan untuk kebutuhan pembangunan Gedung sebagai rangka atap, dinding cladding, purlin atau elemen arsitektural langit-langit bangunan sebagai pengganti kayu.*


Pewarta: Syamsul Ma'arif
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url