Stop Nonton Live Streaming dari Tiga Situs Ini, Bahaya Besar Sedang Mengintai
![]() |
Data pribadi bisa bocor jika nonton di situs live streaming ilegal ini, dokumentasi foto Pixabay.com |
Elemendemokrasi.com - Menonton secara live streaming sekarang sudah menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat kita, karena selain kita tak perlu mahal-mahal datang ke Bioskop, menonton secara live juga terbilang praktis.
Selain itu, kebiasaan ini diperkuat dengan adanya pandemi yang mengharuskan kita tetap di rumah, menonton secara live streaming menjadi alternatif tersendiri yang niscaya.
Alih-alih praktis, ternyata nonton secara live streaming di beberapa platform penyedia film online ini ternyata mengandung marabahaya besar dan kamu harus segera menghindarinya. Situs-situs dimaksud adalah IndoXXI, LK21, dan Dunia 21.
Situs ini telah secara resmi diblokir oleh pemetintah dan dinyatakan sebagai situs yang ilegal. Lantas apa yang membuat tiga situs ini bahaya dan kamu harus sedini mungkin menghindarinya?
Mengutip dari Federal Trade Commision (FTC) terungkap, bahwa tiga situs dimaksud terdapat malware yang sangat membahayakan yang berpotensi menyusup ke perangkat kita ketika mengakses streaming film ilegal.
Sebab, dalam situs ini terdapat banyak pemasok konten bajakan yang menyebarkan aplikasi dan add-on yang berfungsi dengan perangkat streaming populer.
"Jika kamu mengunduh salah satu aplikasi atau add-on ilegal, kemungkinan besar kamu juga akan mengunduh (download) malware," tulis Alvaro Puig, Consumer Education Specialist FTC, Kamis, 24/08.
Ada beberapa fakta yang telah diungkap FTC sehingga situs-situs tersebut memiliki bahaya akut saat kita mengaksesnya. Beberapa fakta dimaksud adalah sebagai berikut:
- Mencuri informasi kartu kredit dan menjualnya ke hacker lain di dark web
- Mencuri log in kredential situs tempat kamu berbelanja
- Mencuri log in kredensial rekening bank dan mencuri uang Kamu
- Menggunakan komputer kamu untuk melakukan tindakan kejahatan.
"Software perusak juga dapat membuat komputer kamu lambat atau tidak responsif, menayangkan iklan pop-up atau membawa kamu ke situs yang tidak kamu inginkan," jelas Alvaro Puig.
Pakar Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan layanan ilegal tidak membayar lisensi pada pemilik konten serta memberikan akses konten gratis pada yang mengakses.
Padahal membuat film membutuhkan dana yang besar dan melibatkan banyak orang. dengan adanya aksi pembajakan film maka jerih payah mereka tidak dihargai dan dibayar.
"Nonton film ilegal merusak hak cipta dan tidak mendorong berkembang industri film yang sehat," terangnya.***