Menyongsong Indonesia Maju Bersama PT Krakatau Steel

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon, Banten raih segudang prestasi. Sumber Foto: Tangkapan layar Instagram @krakatau.steel


Satu ketika saya di WhatsApp kawan dari Jakarta dan diminta menemaninya berkunjung ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon. Sebagai warga lokal yang juga tinggal di Kota yang sama, saya tak banyak bicara merespon permintaan kawan ini, kecuali mengiakannya dengan penuh antusias. Saya masih ingat betul, hari ini hampir genap satu tahun peristiwa itu terjadi, tepatnya pada 23 Agustus 2022.

Bagaimana tidak, hampir tujuh tahun saya tinggal di Kota mungil Cilegon, tapi tak pernah satu kesempatanpun menapaki industri baja terbesar di Asia ini. Jangankan menyaksikan proses produksinya, sekadar melintas pun tak pernah juga saya melakukannya. Tak lebih tak kurang, saya hanya punya kesempatan melihat lalu lalang pekerja pabrik berderet-deret di pinggir jalan menunggu bus jemputan. Atau lebih dari itu, melihat iring-iringan truk tronton membawa gelondongan baja entah kemana.

Sejak duduk di bangku SD, Krakatau Steel memang telah kesohor di hampir semua kalangan usia kami saat itu. Bukan karena kami mengunjunginya secara langsung, namun karena industri 'plat merah' ini masuk ke dalam soal ujian kami di sekolah. Sejak saat itu, kami tahu industri baja terbesar di Asia adalah PT Krakatau Seteel. Dan berkat ini pula akhirnya kami tahu, bahwa kota baja itu penyematan untuk kota Cilegon. Bertahun-tahun setelah kami meninggalkan kelas itu, ingatan tentang soal ujian industri baja terbesar di Asia terus melekat, bahkan hingga saya kuliah, hingga saya mulai hobi menyentuh buku-buku sejarah dan ekonomi politik Indonesia, hingga akhirnya, hanya dalam hitungan jam saja saya akan mengenalinya secara langsung.


Baca Juga : 


Pagi harinya setelah percakapan WhatsApp itu awan nampak ceria sambil berseri-seri menyambut. Suatu pertanda bahwa kawan yang sedang kami tunggu akan segera tiba. Matahari mulai menyeruak dengan teriknya yang amat panas menyorot ke arah kami yang sedang kesumat bahagia duduk di pelataran hotel, tempat saya dengan kawan janjian. Waktu perlahan terus menanjak, tepat jarum jam menunjukan pukul 09.15 WIB. Belum sempat kami jenuh menunggu, bis milik PT Krakatau Steel yang mengangkut kawan kami dari Jakarta tiba.

Saat mereka turun, saya menyambutnya dengan hangat sebelum akhirnya kami dipersilahkan masuk ke dalam ruangan hotel untuk mendengarkan pemaparan singkat pihak Krakatau Steel mengenai sejarah panjang perjalanan BUMN ini.

Diskusi itu berlangsung dengan tenaga-tenaga teknisi PT Krakatau Steel sebagai pembicara utamanya. Kami menyimak untuk beberapa saat sambil saya tercengang-cengang mendengarnya. Seketika alam fikiran saya terlempar nun jauh ke tahun-tahun 60-an, dimana di tahun ini wacana membangun industri nasional oleh Bung Karno menyeruak sebagai wujud kedaulatan ekonomi Indonesia.

Sebagai penganut ajaran Bung Karno, sedikitnya tentu saya paham tentang cita-cita BK untuk Indonesia kedepan. Dalam satu risalah yang ia tulis pada Tahun 1933, yang masih saya ingat intinya hingga sekarang adalah ajarannya tentang Sosio Demokrasi. Dalam point ini Soekarno menyebut, rakyat Indonesia tidak boleh hanya menjadi 'si pengupas nangka', berjuang hingga merdeka dari kolonialisme namun hanya kebagian getah. Jadi intinya, Sosio Demokrasi itu adalah demokrasi massa rakyat yang menghendaki demokrasi berdiri dengan kedua kakinya, yakni demokrasi di lapangan politik dan di lapangan ekonomi. Di lapangan ekonomi inilah semua perusahaan besar berada di tangan negara dan hasil perusahaan-perusahan itu terutama sekali untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Sampai disini saya mengerti, mengapa akhirnya di masa 60-an Soekarno membangun industri baja melalui PT Krakatau Steel ini.

Seusai diskusi itu kegiatan masih berlanjut. Kali ini kami diajak untuk berkeliling kawasan Krakatau Steel dan menyaksikan proses produksi baja secara langsung. Nampaknya, industri baja terbesar di Asia yang disematkan untuk Krakatau Steel bukan hanya bualan semata. Dan prestasi yang diraih dari tahun-tahun ke belakang oleh industri nasional kita ini amat menggembirakan.

Baca Juga : 


Berselang beberapa waktu pasca kunjungan itu saya masih merasa belum puas untuk menjelajahinya kembali lewat pintu lain, dengan berbekal pertanyaan, 'Berapa revenue industri sebesar ini untuk negara dan prestasinya?'

Data demi data saya jelajahi untuk menguak rasa penasaran saya tentang industri besar ini. Hasilnya ternyata tak juga kalah mencengangkan. Sejak dilakukan perluasan produksi dan berbagai upaya inovasi dalam 10 tahun terakhir, pada 2021 silam Krakatau Steel telah meraup pendapatan bersih hingga USD 2,16 Miliar atau setara Rp32 triliun. Naik signifikan hingga 59% dibanding tahun sebelumnya yang hanya memperoleh pendapatan bersih sebesar USD1,35 miliar atau setara Rp20 triliun. Di tahun yang sama, prorit bersih PT Krakatau Steel juga meningkat tajam hingga 174%, tiga kali lipat jika dibandingkan tahun 2021 dengan nilai sebesar USD62,13 Juta atau sekitar Rp922 miliar.

Tentu saja peningkatan pendapatan dan profit ini berkelindan dengan angka penjualan produknya yang juga melejit. Volumenya naik drastis sepanjang 2021 sebanyak 2,05 juta ton, jauh lebih besar ketimbang tahun 2020 yang hanya mencapai 1,65 juta ton saja.

Pendapatannya tahun demi tahun terus menanjak. Prestasi ini tentu tak datang ujug-ujug. Di tengah pusaran ekonomi pasar bebas, inovasi menjadi keharusan. Dan PT Krakatau Steel ternyata mampu melakukannya hingga dapat bersaing di pasar dunia.

Soal pasokan baja untuk pasar Internasional ternyata PT Krakatau Steel juga diperhitungkan. Dari data yang saya jelajahi, World Steel Association memposisikan Indonesia melalui Krakatau Steel secara terhormat di urutan ke 15 besar dunia dengan estimasi produksi sekitar 15,6 juta ton. Angka ini meningkat 0,8 ton dibanding 2021, yang ketika itu produksinya baru 14,8 juta ton.

Baca Juga :

Soal transformasi model bisnis berbasis teknogi yang dilakukan PT Krakatau Steel juga meningkatkan pahala dunia yang sangat mengagumkan. PT Krakatau Steel diganjar dua penghargaan sekaligus oleh Majalah Itech dalam satu ajang Digital Technology & Innovation (Digitech) Award 2023. Penghargaan itu satu diantaranya The Best IT Development & Innovation 2023 (Steel Industries) dan The Best CEO For Corporate Digital Transformation Of The Year 2023.

Dari data-data perihal prestasi PT Krakatau Steel yang membanggakan saya sebagai anak bangsa, seketika imajinasi saya melambai-lambai diatas ketinggian awan, sambil optimis berujar, selamat tinggal Indonesia yang kemarin dijuluki 'Negara Berkembang', direndahkan sebagai 'Negara Koeli', dipandang sebelah mata karena inlander. Kini, dengan industri baja nasional yang kuat, inovatif dan mampu beradaptasi dengan zaman, keinginan bangsa kami untuk menjadi negara maju bukan cerita semu.


Penulis : Syamsul Ma'arif, (mahasiswa Program Studi Pascasarjana Hukum Tata Negara Sultan Ageng Tirtayasa dan pewarta di MindsetBanten)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url