20 Tahun Tak Pulang, Emak Maemuroh TKW Asal Serang Diduga Disekap Majikan di Arab Saudi: Anak Menangis Minta Kepulangan Ibunya

Maemuroh TKW asal kp Sidayu kec tirtasaya Serang Banten Mendapat siksaan dari majikan Jedah Arab Saudi,20 Tahun jadi TKW tak pernah di ijinkan pulang ke Indonesia
Serang – Harapan seorang anak untuk memeluk ibunya kembali di tanah kelahiran kini tinggal doa yang terus menggantung.


Maemuroh (69), tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Sidayu, Desa Kebon, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, sudah 20 tahun lebih tak bisa pulang dari Arab Saudi.

Wanita renta itu berangkat ke Jeddah pada tahun 2004 demi mengubah nasib. Ia tinggalkan tanah air dan keempat anaknya, demi menjadi tulang punggung keluarga. Namun, alih-alih mendapat kehidupan lebih baik, Maemuroh justru mengalami nasib pilu—diduga ditahan dan disiksa oleh majikannya, tanpa bisa kembali ke rumah hingga hari ini.

"Setiap kali nelpon, ibu selalu nangis dan bilang ingin pulang. Tapi dia ditahan, katanya masih dibutuhkan sama majikannya," ungkap Bayu Permana, anak kandung Maemuroh, saat ditemui oleh para wartawan di Serang, Jumat (19/01/2024).

Bayu telah berjuang tanpa lelah. Ia mendatangi Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Serang, Kementerian Luar Negeri, hingga lembaga kemanusiaan demi mencari jalan agar ibunya bisa dipulangkan. Namun sayang, perjuangannya selama bertahun-tahun belum juga membuahkan hasil.

Gaji Maemuroh pun disebut tak menentu. Bayu mengungkapkan bahwa ibunya hanya menerima sekitar 600 riyal atau setara Rp2,2 juta per bulan—jika dibayar. Namun, gaji itu seringkali tidak jelas dan tak sampai ke tangan keluarga.

"Suaminya meninggal ibu nggak tahu, anak-anaknya menikah pun nggak bisa hadir. Bahkan, satu dari keempat anak lelakinya juga sudah meninggal," lanjut Bayu, menahan haru.

Kini, di usianya yang hampir menyentuh 70 tahun, kondisi fisik Maemuroh disebut makin lemah dan sakit-sakitan. Namun sang majikan masih tak memberi izin kepulangan, bahkan tetap memaksa Maemuroh untuk bekerja.

Kisah ini bukan hanya potret penderitaan satu keluarga, tapi juga tamparan bagi sistem perlindungan TKI yang masih lemah. Ketika seorang ibu rela meninggalkan segalanya demi masa depan anak-anaknya, negara semestinya hadir sebagai pelindung, bukan hanya penonton.

Bayu tak meminta lebih. Ia hanya ingin satu hal—memeluk kembali ibunya, Maemuroh, di tanah kelahiran sebelum semuanya terlambat.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url