Miris! Awal Tahun 2024, 7 Anak Alami Gizi Buruk di Kota Serang — Pj Wali Kota Sampai Turun Tangan Langsung

Camat Curug Eni Sudaryani sebut ada 7 orang anak di daerah nya menderita Gizi buruk

Kota Serang kembali diselimuti keprihatinan setelah terungkap fakta mengejutkan tentang kondisi kesehatan anak-anak di Kecamatan Curug. Di awal tahun 2024, terdata sebanyak 7 anak mengalami gizi buruk, kondisi yang semestinya tak lagi terjadi di tengah geliat pembangunan ibu kota Provinsi Banten.

Kabar ini dibenarkan oleh Camat Curug, Eni Sudaryani. Ia menyebutkan, sebelumnya tercatat ada 10 anak yang mengalami gizi buruk. Namun, setelah dilakukan penanganan, kini jumlahnya menurun menjadi 7 anak. Kasus-kasus ini tersebar di dua kelurahan, yakni Kelurahan Tinggar dan Pancalaksana.

Peristiwa memilukan ini menjadi sorotan publik setelah dua dari tujuh anak penderita gizi buruk hadir dalam kegiatan penyerahan bantuan di Kantor Kecamatan Curug. Mereka menerima langsung bantuan dari Penjabat Wali Kota Serang, Yedi Rahmat, yang tak kuasa menyembunyikan rasa harunya.

"Saya sangat sedih melihat anak-anak dalam kondisi seperti ini," ucap Yedi, yang bahkan berjanji akan memberikan bantuan pribadi setiap bulan demi membantu anak-anak yang terdampak gizi buruk dan stunting di Kota Serang.

Lebih dari sekadar simbolik, Pemerintah Kota Serang tengah mempersiapkan langkah lanjutan yang nyata. Salah satunya adalah penerbitan surat edaran yang akan mewajibkan setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Serang untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting. Minimal satu orang PNS akan mengasuh satu anak yang mengalami stunting atau gizi buruk.

Kisah ini menjadi alarm keras bahwa di balik bangunan megah dan rapat-rapat anggaran, masih ada anak-anak di ibu kota provinsi yang bertarung setiap hari untuk sekadar tumbuh normal. Dan jika pejabat sudah harus merogoh kantong pribadi demi mengatasi krisis ini, pertanyaannya: di mana negara yang seharusnya hadir lebih dulu?