Kasus DBD di Kota Serang Menurun, Tapi Masih Mengkhawatirkan: Warga Diminta Waspada
![]() |
Tiga pasien DBD di Kota Serang dinyatakan Meninggal dunia,Februari 2024 kasus DBD tembus 101 kasus |
Namun demikian, tingginya angka penyebaran DBD di ibu kota Provinsi Banten ini tetap memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak, agar wabah tidak kembali meningkat dan membahayakan masyarakat.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kota Serang, Leni Suryani, peningkatan jumlah pasien DBD sudah mulai terlihat sejak Desember 2023.
Lonjakan tertinggi tercatat pada Februari 2024, bahkan tiga pasien dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini.
"DBD kini tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Namun pasien terbanyak yang kami tangani di RSUD adalah dari kalangan anak-anak," ungkap Leni, Selasa (terakhir update).
Guna mengantisipasi potensi peningkatan pasien, RSUD Kota Serang telah menambah jumlah tempat tidur (bed), baik di Instalasi Gawat Darurat (IGD) maupun ruang rawat inap. Langkah ini diambil sebagai bentuk kesiapan menghadapi situasi yang masih dinamis.
Leni juga menegaskan pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masyarakat sebagai langkah utama mencegah meluasnya penyebaran DBD.
“Gerakan PSN harus digencarkan. Semua pihak harus aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan agar tidak ada tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti,” tegasnya.
Masyarakat diimbau untuk tidak menyepelekan gejala demam tinggi, nyeri sendi, dan bintik-bintik merah pada kulit.
"DBD kini tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Namun pasien terbanyak yang kami tangani di RSUD adalah dari kalangan anak-anak," ungkap Leni, Selasa (terakhir update).
Guna mengantisipasi potensi peningkatan pasien, RSUD Kota Serang telah menambah jumlah tempat tidur (bed), baik di Instalasi Gawat Darurat (IGD) maupun ruang rawat inap. Langkah ini diambil sebagai bentuk kesiapan menghadapi situasi yang masih dinamis.
Leni juga menegaskan pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masyarakat sebagai langkah utama mencegah meluasnya penyebaran DBD.
“Gerakan PSN harus digencarkan. Semua pihak harus aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan agar tidak ada tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti,” tegasnya.
Masyarakat diimbau untuk tidak menyepelekan gejala demam tinggi, nyeri sendi, dan bintik-bintik merah pada kulit.
Jika gejala mengarah pada DBD, segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat.