Universitas Terbuka Serang Gelar Dialog Tular Nalar Ajak Siswa Perangi Hoax Jelang Pemilu 2024
![]() |
Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Provinsi Banten saat melangsungkan dialog Publik dengan siswa MAN 1 Serang. |
MindsetBanten, Serang - Ratusan siswa dari MAN 1 Kota Serang mengikuti sekolah kebangsaan untuk melawan Hoax dan ujaran kebencian menjelang Pemilihan Umum 2024.
Kegiatan tersebut dilangsungkan atas inisiasi Tular Nalar Provinsi Banten yang bekerjasama dengan MAN 1 Kota Serang, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Provinsi Banten dan Universitas Terbuka Serang.
Koordinator Tular Nalar Provinsi Banten Yoki Yusanto yang juga narasumber dalam acara tersebut mengatakan, bahwa Sekolah Kebangsaan merupakan program yang penting untuk mencegah penyebaran hoax dan ujaran kebencian menjelang pemilu 2024.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam memilah dan membedakan berita hoax dan berita benar," kata Yoki di MAN 1 Kota Serang, Rabu (15/11).
Kata dia, sekolah kebangsaan yang diikuti 100 siswa tersebut merupakan program tularnalar 3.0 di Provinsi Banten.
"Tularnalar 3.0 ini merupakan program yang ketiga kalinya diadakan di Banten," ujarnya.
Lanjutnya, para peserta merupakan siswa yang sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Program ini melibatkan 100 peserta yang sudah memiliki KTP pemilu 2024," tuturnya.
Yoki menjelaskan bahwa para fasilitator Tular Nalar Banten merupakan mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Terbuka yang telah diberikan pelatihan khusus oleh Mafindo.
"Setelah pelatihan ini, peserta diharapkan dapat menyebarkan informasi yang mereka peroleh kepada teman sekolah dan tetangganya. Nanti akan ada tracking melalui WA grup untuk mengevaluasi bagaimana perkembangan mereka," ujar Yoki.
Yoki menambahkan bahwa evaluasi yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa peserta telah mampu memilah dan membedakan berita hoak dan berita benar. Mereka juga mampu melaporkan berita hoak kepada pihak yang berwenang.
"Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Banten dalam mencegah penyebaran hoak dan ujaran kebencian menjelang pemilu," kata Yoki.
Senada Yoki, Aji Bahroji, Founder Sultan Creative Centre dan narasumber sekolah kebangsaan menyebut, hoaks adalah virus dalam Pemilu yang harus dilawan, apalagi oleh pemilih pemula
"Generasi Milenial, yang merupakan pemilih Pemula adalah pemilih terbanyak Pemilu 2024, sehingga dibutuhkan peran aktif seperti kegiatan Tular Nalar, untuk menghalau segala bentuk penyusupan informasi hoax dan fitnah melalui media sosial dan internet yg merugikan pesta demokrasi lima tahunan," kata Bahroji.
Akademisi Universitas Terbuka Serang, Afriani sangat mengapresiasi acara tersebut dan berharap agar sekolah kebangsaan Tular Nalar tidak selesai saat gelaran Pemilu.
Selain karena penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian bisa datang kapan saja, acara tersebut juga menurutnya sangat positif bagi mahasiswa UT khususnya Prodi Ilmu Komuniksi.
"Kita sangat apresiasi acaranya karena positif. Tapi saya berharap acara semacam ini bisa diteruskan. Tidak hanya menjelang Pemilu saja. Karena penyebaran berita bohong kan bisa datang kapan saja," Ujar Afrian.***