Proyek Rehabilitasi Irigasi DI Cilangkahan I di Lebak Disorot Aktivis: Diharap Tak Jadi Proyek Asal Jadi
![]() |
Proyek Irigasi DI Cilangkahan di Kabupaten Lebak mendapat sorotan dari aktivis, Proyek ini harus mendapat pengawasan ketat agar tidak terjadi penyimpangan |
Lebak, Banten – Proyek rehabilitasi jaringan irigasi DI Cilangkahan I yang tengah dilaksanakan di Kabupaten Lebak menuai perhatian dari kalangan aktivis masyarakat.
Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya pengawasan agar pengerjaan proyek berjalan sesuai standar dan tidak menimbulkan penyimpangan.
Proyek ini berada di bawah kendali Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, khususnya pada Bidang Sumber Daya Air (SDA), dan menyasar wilayah tiga desa di Kecamatan Malingping, yaitu Desa Kadu Jajar, Malingping Utara, dan Malingping Selatan.
Dikerjakan oleh kontraktor pelaksana CV. Reva melalui sistem pengadaan E-Katalog, proyek rehabilitasi ini memiliki nilai kontrak yang cukup signifikan, yaitu lebih dari Rp4 miliar.
Proyek ini berada di bawah kendali Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, khususnya pada Bidang Sumber Daya Air (SDA), dan menyasar wilayah tiga desa di Kecamatan Malingping, yaitu Desa Kadu Jajar, Malingping Utara, dan Malingping Selatan.
Dikerjakan oleh kontraktor pelaksana CV. Reva melalui sistem pengadaan E-Katalog, proyek rehabilitasi ini memiliki nilai kontrak yang cukup signifikan, yaitu lebih dari Rp4 miliar.
Karena besarnya anggaran tersebut, sejumlah elemen masyarakat menuntut adanya pengawasan ketat agar proyek tidak menjadi ajang pemborosan atau penyalahgunaan dana publik.
Salah satu aktivis asal Malingping, Agus Rusmana, menyampaikan kekhawatirannya jika proyek ini tidak diawasi dengan baik.
Salah satu aktivis asal Malingping, Agus Rusmana, menyampaikan kekhawatirannya jika proyek ini tidak diawasi dengan baik.
Menurutnya, irigasi yang buruk selama ini menjadi penyebab utama sawah kekurangan air, terutama saat musim kemarau, yang berdampak langsung pada produktivitas pertanian.
“Selama ini petani kesulitan air, terutama saat kemarau. Tanaman padi jadi tidak tumbuh maksimal. Maka proyek irigasi ini sangat penting dan harus benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat,” ujar Agus.
Harapan kepada Pemprov Banten: Jangan Main-Main
Agus juga mengingatkan Pemerintah Provinsi Banten agar tidak memperlakukan proyek ini sebagai kegiatan formalitas semata.
“Selama ini petani kesulitan air, terutama saat kemarau. Tanaman padi jadi tidak tumbuh maksimal. Maka proyek irigasi ini sangat penting dan harus benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat,” ujar Agus.
Harapan kepada Pemprov Banten: Jangan Main-Main
Agus juga mengingatkan Pemerintah Provinsi Banten agar tidak memperlakukan proyek ini sebagai kegiatan formalitas semata.
Ia berharap pengerjaan rehabilitasi irigasi Di Cilangkahan I benar-benar berorientasi pada kualitas, agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh petani dan masyarakat desa yang selama ini sangat bergantung pada sektor pertanian.
“Jangan sampai proyek miliaran ini cuma jadi proyek asal jadi. Pemprov harus serius agar hasilnya nyata dan dirasakan masyarakat luas,” pungkasnya.
Rehabilitasi jaringan irigasi DI Cilangkahan I diharapkan menjadi solusi atas masalah klasik kekurangan air di lahan pertanian wilayah Lebak bagian selatan.
“Jangan sampai proyek miliaran ini cuma jadi proyek asal jadi. Pemprov harus serius agar hasilnya nyata dan dirasakan masyarakat luas,” pungkasnya.
Rehabilitasi jaringan irigasi DI Cilangkahan I diharapkan menjadi solusi atas masalah klasik kekurangan air di lahan pertanian wilayah Lebak bagian selatan.
Dengan pengawasan yang transparan dan pelaksanaan teknis yang profesional, proyek ini dapat menjadi tonggak kemajuan pertanian lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani di Banten.