Janji yang Belum Terbayar: Pemuda Lorotolus Tagih Komitmen Anggota DPRD Malaka

Pemuda asal kecamatan wewiku desa lorotolus/ Dok pribadi isu miring terkait janji politik DPRD yang tidak terealisasi


Elemendemokrasi. Malaka, NTT —Integritas seorang pemimpin tidak hanya diuji oleh kata-kata saat kampanye, tetapi oleh tindakan nyata ketika ia telah duduk di kursi kekuasaan. 

Hal inilah yang kini menjadi sorotan para pemuda di Desa Lorotolus, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka.

Jo Nahak, seorang pemuda yang dikenal aktif dalam kegiatan kepemudaan di desanya, menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap seorang anggota DPRD Kabupaten Malaka dari daerah pemilihan II. 

Menurutnya, anggota dewan tersebut pernah mengumbar janji saat masa kampanye untuk memperbaiki lapangan sepak bola yang terletak di wilayah Wanibesak, Desa Lorotolus. Namun hingga saat ini, janji itu belum juga ditepati.

“Sangat disayangkan. Kami para pemuda merasa dibohongi. Janji yang disampaikan saat kampanye ternyata hanya bualan belaka,” tegas Jo Nahak dalam wawancara via WhatsApp.

Jo mengungkapkan bahwa lapangan tersebut memiliki peran penting dalam pengembangan potensi anak muda, khususnya dalam dunia sepak bola. 

Namun, kondisi lapangan yang bergelombang dan tidak layak pakai membuat aktivitas olahraga menjadi sulit dilakukan.

“Kami butuh fasilitas yang memadai untuk bisa mengasah bakat. Tapi bagaimana bisa berkembang jika tempat latihannya saja tidak mendukung?” lanjutnya.

Kekecewaan ini, menurut Jo, bukan hanya persoalan lapangan, tetapi juga menjadi refleksi atas lemahnya komitmen dan integritas politik dari wakil rakyat yang terpilih. 

Ia mengingatkan masyarakat, terutama kaum muda, untuk lebih kritis dalam memilih pemimpin di masa mendatang.

“Ini pelajaran bagi kita semua. Jangan lagi mudah dibohongi oleh janji-janji politik yang hanya manis di bibir, tapi kosong dalam aksi,” ujarnya dengan nada kecewa.

Jo Nahak juga menekankan bahwa para pemuda Lorotolus masih menaruh harapan, agar anggota dewan yang bersangkutan segera menepati janji yang pernah diucapkan. 

Baginya, memenuhi janji bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi soal menjaga kepercayaan publik.

“Kami masih menunggu. Jangan sampai kepercayaan yang telah diberikan masyarakat menjadi sia-sia hanya karena satu janji yang diingkari,” tutupnya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url