Ilusi yang Paling Nyata


Aku mencintaimu dalam diam yang paling setia, Seperti angin yang tak pernah letih menyapa semesta.

Namamu kutulis dalam detak zikir kalbu, Di antara rindu dan cahaya yang membeku.Kau datang bukan dalam bentuk 

Tapi dalam rasa yang tak tertunduk Wajahmu kulihat di bayangan doa Lalu menghilang saat mataku terbuka.

Kekasih, kau bukan sekadar cerita Kau embun yang jatuh pada jiwa. Lembut, bening, menyentuh tanpa menjamah

Meninggalkan rindu yang tak pernah punah. Aku mencarimu di sela sepi

Di antara hela nafas dan sujud sunyi Namun tiap kutemukanmu Yang kudapati hanyalah bayang cahaya-Mu.

Kekasih, cinta ini bukan untuk dimiliki Tapi untuk dirasakan hingga abadi Karena kaulah ilusi yang paling nyata

Yang menggiring hatiku menuju Sang Cinta. Jika ini cinta, maka biarlah ia fana Agar rinduku menjadi jalan menuju Dia

Karena mencintaimu, adalah cara sunyiku menyembah-Nya.


Ternate, 5 Agustus 2025

Muh Ghazali

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url