Terbongkar! Supervisor Bank Banten Korupsi Rp6,1 Miliar Demi Judi Online, Begini Modus Liciknya

Supervisor Bank Banten Kecamatan Malingping bernama Ridwan ditetapkan tersangka karena kedapatan Korupsi di kantor nya sebesar 6,1 M,pelaku kini dijebloskan ke dalamPenjara
Seorang pegawai Bank Banten yang menjabat sebagai Supervisor (SPV) di Kantor Cabang Pembantu Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, ditangkap aparat Kejaksaan Tinggi Banten karena diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan cara menguras uang bank hingga mencapai Rp6,1 miliar. 

Tersangka bernama Ridwan kini telah resmi ditahan dan mengenakan rompi tahanan Kejati sebelum akhirnya dijebloskan ke sel tahanan.

Modus korupsi yang dilakukan Ridwan terbilang nekat dan terencana. Sebagai SPV, Ridwan memiliki akses penuh terhadap kunci dan kombinasi brankas tempat penyimpanan uang tunai. 

Kewenangan tersebut ternyata dimanfaatkan secara ilegal. Menurut keterangan Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Didik Farkhan, tersangka hampir setiap hari mengambil uang dari brankas untuk bermain judi online. 

Aksi ini dilakukan selama tujuh bulan, terhitung sejak Februari hingga September 2022. Selama periode itu, total uang yang digelapkan mencapai lebih dari enam miliar rupiah.

Untuk menghindari deteksi auditor internal, Ridwan menyusun laporan keuangan fiktif. 

Dalam laporannya, ia mencatat pengeluaran seolah-olah digunakan untuk kegiatan operasional bank, padahal uang kas tersebut telah diselewengkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan aktivitas perjudian daring. 

Aksi penggelapan ini dilakukan secara diam-diam saat kantor sedang sepi, namun rekaman kamera pengawas (CCTV) berhasil merekam perbuatannya.

Kasus ini terungkap setelah Bank Banten sendiri melaporkan dugaan penyimpangan keuangan ke Kejaksaan Tinggi Banten pada awal Januari. 

Penyelidikan pun dilakukan dengan memeriksa delapan orang saksi, hingga akhirnya Ridwan ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan. 

Didik Farkhan menegaskan bahwa perbuatan tersangka sangat sederhana namun berdampak besar, sebab uang negara yang seharusnya digunakan untuk mendukung layanan publik malah dikorupsi demi berjudi.

Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa pengawasan internal dan transparansi keuangan harus diperketat, terutama di lembaga perbankan daerah. 

Kejadian ini juga menjadi peringatan serius bagi institusi keuangan lain agar lebih selektif dalam memberikan akses terhadap dana operasional dan sistem pengamanan internal. 

Kepercayaan publik terhadap Bank Banten yang tengah berbenah pun kini menghadapi ujian besar akibat ulah satu oknum yang menyalahgunakan jabatannya.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url