Dihalau saat Hendak Menuju Kedubes AS, LMND Tantang Kapolres Jakpus Diskusi Sitnas dan Siter, Tak Ada yang Berani Ladeni

Aksi Hardiknas LMND didepan Kemendiktisaintek. Foto dokumentasi pribadi
Elemendemokrasi.com, Jakarta - Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN LMND) bersama LMND Daerah Khusus Kota Jakarta dihalau rombongan polisi saat akan berputar arah ke Kedutaan Besar Amerika Serikat. 

Polisi menghalau massa LMND dengan membuat formasi memblokade jalan sehingga massa tak bisa lewat. 

Kesal karena dihalang-halangi, massa LMND menerobos dan sempat terjadi kekisruhan dengan kepolisian. 

Kordinator aksi Julfikar Hasan dalam orasinya menuturkan, pihak kepolisian tidak memiliki hak untuk menghalang-halangi massa aksi karena katanya, yang akan dilawan adalah Imperialisme AS yang selama ini menghambat bangsa Indonesia untuk maju dan berdaulat.

"Kalian sekolah gak, ngerti situasi nasional dan situasi internasional kita hari ini? Kalian tahu tugas kalian apa? Mengayomi dan dan melindungi kami. Ini kita mau melawan imperialisme AS," terang Julfikar Hasan, Jumat, (2/5/2025).

Sambil massa aksi terus menerobos barikade polisi dengan saling dorong-dorongan, Julfikar kemudian menantang salah seorang polisi yang mengaku Kapolres untuk diskusi terbuka setelah negosiasi menemui jalan buntu.

Namun, ajakan tersebut diabaikan dan tidak ada satupun polisi, termasuk yang mengaku Kapolres menanggapi diskusi tersebut.

"Mana Kapolres, atau siapapun yang bertanggung jawab mengamankan aksi ini, ayo kita diskusi terbuka secara teoritik soal situasi nasional dan internasional. Atau tidak diskusi tentang tugas kalian," tantang Julfikar. 

Alih-alih meladeni tantangan, rombongan polisi tersebut langsung terdiam. 

Padahal saat massa menerobos barikade, polisi sempat berteriak-teriak mendebat massa aksi. 

"Kalian jangan gagah-gagahan. Baret kalian itu dibiayai oleh pajak rakyat. Apa, kalian jadi polisi hanya lulusan SMA?" tambah Julfikar, lagi.

Diketahui, massa sebelumnya melaksanakan aksi di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dan menuntut agar praktek liberalisasi dan komersialisasi pendidikan dihentikan. 

Setelahnya, massa putar arah menuju Kedubes AS. Namun, tinggal beberapa langkah lagi sampai, massa dihalau kepolisian. 

Penghalauan itu direspon langsung Julfikar dan menyebut polisi sebagai agen imperialis.
Satu jam melakukan orasi politik dan negosiasi menemui jalan buntu, akhirnya massa LMND geser menuju Istana negara. 

Namun penghalauan kembali terjadi. Akhirnya massa melakukan aksi di depan Monas.***
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url