LMND Sulut di Momentum Hardiknas 2025: Lawan Liberalisasi dan Komersialisasi Pendidikan, Bangun Posko Pengaduan
![]() |
Aksi Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Sulawesi Utara. Foto dokumentasi pribadi |
LMND menilai peringatan Hari Pendidikan Nasional tak seharusnya berhenti di tataran seremonial.
Justru pada momen ini, seluruh masyarakat harus menyoroti persoalan struktural dalam dunia pendidikan yang kian menunjukkan ketimpangan.
"Pendidikan hari ini hanya diarahkan untuk mencetak tenaga kerja murah, bukan untuk membentuk manusia merdeka yang berpikir kritis dan ilmiah," kata Alfian, Jumat, (2/4/2025).
Salah satu isu yang disoroti adalah komersialisasi pendidikan yang berdampak pada pengabaian aspek karakter dan minat peserta didik.
Menurutnya, sistem yang terlalu menekankan penyeragaman telah menyingkirkan keunikan bakat siswa dan memperkuat diskriminasi terhadap kelompok rentan, termasuk anak-anak dari keluarga miskin dan penyandang disabilitas.
Dalam kajian lapangan yang dilakukan LMND Sulut ditemukan bahwa banyak anak usia sekolah di Kota Manado dan Bitung, yang seharusnya masih belajar di tingkat menengah, justru terlibat dalam aksi kekerasan dan premanisme.
"Ini adalah kegagalan sistemik, karena pendidikan tidak lagi menjadi ruang pengasuhan karakter dan perlindungan masa depan anak bangsa," terang Alfian.
Di sisi lain, masalah kekurangan tenaga pengajar masih terjadi di berbagai sekolah di Sulawesi Utara. Beberapa guru bahkan harus mengampu dua hingga tiga mata pelajaran sekaligus, yang tentu mengurangi kualitas pembelajaran.
Lebih lanjut, LMND kata Alfian mengangkat fakta miris terkait akses pendidikan untuk penyandang disabilitas.
Di beberapa kabupaten/kota, sekolah khusus masih sangat terbatas jumlahnya, dan fasilitas penunjang seperti asrama atau transportasi pendidikan nyaris tidak tersedia.
Hal ini bertentangan langsung dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang mewajibkan negara menyediakan pendidikan yang inklusif dan merata.
“Pendidikan adalah hak, bukan komoditas. Negara harus hadir, bukan absen,” katanya lagi.
Berikut ini tuntutan aksi LMND Sulut dalam Hardiknas 2025
- Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis dan lawan liberalisasi dan komersialisasi pendidikan
- Reformasi sistem pendidikan yang menghargai minat dan bakat setiap anak.
- Libatkan masyarakat luas dalam penyusunan kebijakan pendidikan nasional (Sisdiknas).
- Perluas dan perkuat pendidikan inklusif untuk penyandang disabilitas.
- Bentuk posko pengaduan pendidikan sebagai ruang kontrol publik.
Dengan mengangkat tema "Pendidikan Untuk Semua Tanpa Diskriminasi", LMND menegaskan bahwa perjuangan untuk sistem pendidikan yang adil, bermutu, dan berpihak pada rakyat kecil adalah bagian dari perjuangan demokrasi nasional.