Melawan Premanisme Kampus: Eksekutif Komisariat LMND Unimor Kecam Kekerasan Terhadap Anggotanya di UNMA Banten
Eksekutif Komisariat Universitas Timor Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) melalui Oky Klau mengecam keras tindakan kekerasan yang menimpa salah satu anggota LMND Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten.
Pernyataan ini disampaikan menyikapi insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota UKM Kreasi terhadap salah satu kader LMND UNMA pada 29 Mei 2025. Menurut Oky, aksi kekerasan tersebut tidak hanya mencederai individu, tetapi juga merusak nilai-nilai demokrasi dan menunjukkan praktik premanisme yang sangat tidak pantas terjadi di lingkungan kampus.
“Kampus seharusnya menjadi ruang ilmiah dan dialog terbuka, bukan ladang kekerasan,” tegas Oky.
Lebih lanjut, Oky menyoroti bahwa insiden ini terjadi saat Eksekutif Komisariat LMND UNMA tengah membangun Posko Pengaduan Mahasiswa, sebuah inisiatif advokasi untuk mengangkat persoalan-persoalan mendasar mahasiswa seperti mahalnya UKT, pemotongan dana KIP, kasus pelecehan seksual, hingga dugaan korupsi birokrasi kampus.
“Alih-alih mendapat ruang berdiskusi, kawan kami justru diintimidasi, dipukul, bahkan diancam dengan senjata tajam. Ini adalah bentuk nyata pelanggaran HAM dan penghancuran ruang demokrasi di kampus,” lanjutnya.
Oky mendesak pihak rektorat UNMA Banten untuk segera menindak tegas para pelaku kekerasan, memberikan perlindungan kepada korban, dan menjamin pemulihan hak berekspresi mahasiswa. Ia juga menyatakan solidaritas penuh terhadap korban kekerasan serta seluruh anggota LMND di berbagai kampus yang mengalami tindakan represif.
“Kami tidak akan tinggal diam. LMND akan terus berjuang melawan segala bentuk kekerasan, pembungkaman suara kritis, dan praktik premanisme dalam dunia pendidikan. Hidup mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia!” tutup Oky.