Anggota DPM UNIBA Mengecam Dugaan Pelecehan, Desak Pembentukan Satgas PPKTP
![]() |
Fikri Mujahid (Anggota DPM UNIBA komisi III) |
Serang – Kasus dugaan pelecehan verbal yang menimpa salah seorang mahasiswi Universitas Bina Bangsa (UNIBA) terus menuai respon keras. Fikri Mujahid, anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UNIBA, dengan tegas mengecam tindakan tersebut dan menyatakan siap mengawal permasalahan ini hingga tuntas.
Fikri menegaskan bahwa kasus ini tidak bisa dianggap sepele. Baginya, pelecehan dalam bentuk apapun adalah pelanggaran serius yang mencoreng martabat mahasiswa dan merusak citra dunia akademik.
“Saya sebagai anggota DPM UNIBA dengan keras mengecam tindakan pelecehan yang terjadi. Pelecehan, meski berbentuk verbal sekalipun, adalah bentuk kekerasan yang tidak bisa ditolerir. Kami tidak akan tinggal diam, saya pribadi siap mengawal kasus ini hingga korban benar-benar mendapatkan keadilan,” tegasnya.
Selain mengecam keras kasus ini, Fikri juga mendesak agar UNIBA segera membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan (Satgas PPKTP). Ia menilai, keberadaan satgas adalah mandat regulasi sekaligus kebutuhan mendesak untuk menciptakan ruang aman di kampus.
“Kampus tidak boleh menutup mata. Satgas PPKTP harus segera dibentuk agar ada mekanisme resmi mencegah, menangani, dan menindak kasus kekerasan terhadap perempuan. Tanpa satgas, kampus sama saja membiarkan mahasiswa dalam kondisi rentan. Kami di DPM siap mendorong rektorat agar segera menindaklanjuti kewajiban ini,” ujarnya.
Fikri juga menegaskan bahwa pelaku pelecehan harus diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Kami mengecam jika kampus hanya menyelesaikan kasus ini secara internal. Pelaku harus ditindak tegas sesuai UU TPKS, dan kampus wajib menjalankan mekanisme yang berpihak pada korban. Jika tidak, maka kampus justru ikut melanggengkan kekerasan,” imbuhnya.
Sebagai representasi mahasiswa, Fikri memastikan bahwa dirinya bersama DPM UNIBA akan terus mengawal advokasi kasus ini, sekaligus memastikan lahirnya mekanisme perlindungan nyata di kampus.
“Kami mengecam segala bentuk pelecehan dan sikap abai institusi. DPM UNIBA akan berdiri bersama korban, mengawal proses hukum, dan memastikan kampus benar-benar menjadi ruang aman. Jika kampus gagal, maka ia telah mengkhianati mandat pendidikan,” tutupnya.