LMND Aceh Kecam Sikap Arogan PTPN IV, Utus Staf Tanpa Wewenang Hadapi Warga

Aceh Utara – Polemik konflik agraria antara masyarakat Cot Girek–Pirak Timu dan PTPN IV Regional 6 terus memanas. Setelah aksi penghadangan truk sawit di Simpang Pucoek Reunteh, perusahaan hanya mengutus staf lapangan sebagai perwakilan untuk menemui masyarakat. Namun, staf tersebut dinilai tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan strategis. Sekretaris Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Aceh, Fualdhi Husaini Hasibuan, mengecam langkah tersebut sebagai bentuk arogansi dan sikap meremehkan masyarakat. “PTPN IV bertindak congkak dan sombong. Mereka mengira rakyat bisa dibodohi hanya dengan mengutus staf yang tak bisa memutuskan apa-apa. Jika perusahaan serius menyelesaikan masalah, seharusnya pimpinan dengan kewenangan penuh yang datang langsung menemui warga,” tegas Fualdhi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/9/2026). Menurutnya, sikap PTPN IV tersebut semakin memperlihatkan watak kolonial perusahaan perkebunan yang hanya ingin meredam gejolak, tanpa benar-benar membuka ruang dialog yang setara dengan masyarakat. “Ini bukan sekadar masalah teknis, ini persoalan nasib ribuan keluarga petani. Dengan mengutus orang yang tak bisa mengambil keputusan, PTPN jelas menunjukkan bahwa rakyat tidak dianggap. Mereka ingin meredam perlawanan, bukan menyelesaikan akar masalah,” ujarnya. LMND Aceh menegaskan, tindakan PTPN IV hanya akan memperkuat konsolidasi perlawanan rakyat bersama gerakan mahasiswa. Fualdhi menyebut, jika perusahaan terus menghindar dari tanggung jawab, maka gelombang perlawanan akan semakin luas dan mengakar. “Rakyat tidak butuh basa-basi. Mereka butuh kepastian dan keadilan agraria. Selama perusahaan terus mempermainkan rakyat, LMND Aceh akan berdiri di garis depan perjuangan bersama masyarakat,” pungkasnya.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url