Untuk Apa Kita Bayar Kuliah Mahal, Sebanding dengan yang Kita Dapat?

Ilustrasi pixabay.com

Hari ini kita dipaksa menelan kenyataan pahit: biaya kuliah terus naik, UKT mencekik, sementara fasilitas kampus jauh dari kata layak. 

Kita bayar jutaan rupiah, tapi yang kita dapat sering hanya ruang kelas panas, dosen yang asal-asalan, dan birokrasi yang mempersulit. 

Apa ini yang namanya pendidikan?

Pendidikan yang katanya hak setiap warga, di negeri ini sudah berubah jadi bisnis. 

Siapa punya uang, dia bisa kuliah. Yang miskin? Dipaksa menyerah dan berhenti di tengah jalan. 

Berapa banyak kawan kita yang terpaksa mundur karena tak sanggup bayar UKT? 

Berapa banyak keluarga yang harus berhutang demi anaknya tetap kuliah? 

Inikah wajah pendidikan di negeri yang katanya menjunjung tinggi keadilan sosial?

Lebih parah lagi, kurikulum yang dijejalkan di kampus seringkali tidak membebaskan kita. 

Mahasiswa dididik bukan untuk menjadi manusia merdeka, tapi hanya jadi tenaga kerja murah, gampang disuruh, gampang diganti. 

Kita disiapkan jadi robot yang patuh pada pasar, bukan intelektual yang berani berpikir kritis.

Apakah kita rela? Apakah kita mau diam, menerima kampus jadi mesin pencetak buruh murah, sementara hak kita sebagai mahasiswa terus digerogoti?

Kawan-kawan! Diam berarti setuju. Diam berarti menyerahkan masa depan kita dijual murah oleh rezim pendidikan yang tunduk pada logika pasar. 

Kita tidak boleh diam! Kita harus berdiri, melawan, dan bersatu.

Mahasiswa bukan budak birokrasi kampus. Mahasiswa bukan penonton. Mahasiswa adalah kekuatan perubahan! 

Dari dulu sejarah bangsa ini digerakkan oleh keberanian mahasiswa yang menolak tunduk. 

Dan sekarang, giliran kita melanjutkan perjuangan itu.

Hari ini, suara kita harus lebih keras dari mesin uang kampus. Tuntutan kita harus lebih tegas dari janji kosong birokrat. 

Kita harus bersatu menegakkan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis.

Kawan-kawan!

Bangkitkan keberanianmu, kobarkan semangatmu. Jangan biarkan kampus menjadikan kita sekadar nomor induk mahasiswa. 

Mari bersatu dalam barisan perlawanan. Mari rebut kembali hak kita atas pendidikan!***

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url